Data Bank Sentral Rusia menunjukkan bahwa inflasi tahunan di negara ini telah menurun sebesar 3,15 persen hingga 10 April 2023 di tengah gencarnya sanksi Barat terhadap Moskow.
Sejak awal perang di Ukraina, negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, berusaha menghancurkan infrastruktur ekonomi Rusia dengan mengintensifkan tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia dan menurunkan tingkat transaksi perdagangan dengan Moskow. Tapi mereka gagal mewujudkan tujuannya.
Situs Russia Today melaporkan, Bank Sentral Rusia hari Rabu (19/4/2023) mengumumkan keberhasilan negara ini memangkas inflasi yang semat melonjak di tahun lalu.
Pemicu terjadi karena dampak dari basis statistik yang tinggi pada musim semi 2022 ketika harga naik di tengah putaran pertama sanksi Barat dan meningkatnya ketegangan dalam perang di Ukraina.
Tapi kemudian setelah itu terjadi penurunan inflasi menjadi 3,51 persen di bulan Maret dibandingkan dengan 10,99 persen di bulan Februari. Tren penurunan indeks inflasi ini akan terus berlanjut.
Terakhir kali indeks harga konsumen di Rusia mencapai kurang dari empat persen terjadi pada tahun 2020.
Analis memperkirakan bahwa dengan kebijakan moneter saat ini, inflasi tahunan akan berkisar antara lima dan tujuh persen hingga akhir tahun, tetapi pada tahun 2024 kemungkinan akan kembali ke target empat persen.
- Dengan mengubah kebijakan ekonomi dan mata uangnya, Rusia mampu menahan menghadapi sanksi Barat dengan meningkatkan nilai rubel dan menurunkan inflasi, sambil melanjutkan perang dan mengurangi ekspor gasnya.