Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan mitranya dari Afrika Selatan Cyril Ramaphosa untuk membahas sejumlah isu penting yang disepakati kedua belah pihak di tingkat bilateral dan perkembangan internasional, termasuk perjanjian ekspor biji-bijian.
Perjanjian Prakarsa Laut Hitam, yang dikenal sebagai Perjanjian Biji-bijian, ditandatangani oleh Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina pada Juli lalu 2022 di Istanbul.
Tujuan dari perjanjian ini untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina, yang dihentikan karena perang antara Rusia dan Ukraina.
Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali sejak pelaksanaannya, dan terakhir diperpanjang lagi pada tanggal 18 Mei 2023 selama dua bulan.
Kantor pers Kremlin hari Sabtu (15/7/2023) mengumumkan bahwa Presiden Rusia.
Vladimir Putin dalam percakapan telepon dengan sejawatnya dari Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengatakan, “Masih ada hambatan ekspor Rusia berdasarkan perjanjian transportasi biji-bijian Laut Hitam.”
“Komitmen yang ditandatangani antara Rusia dan PBB untuk menghilangkan hambatan ekspor pupuk makanan dan mineral Rusia belum terpenuhi,” ujar Putin.
Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama dari kesepakatan ini mengenai pengiriman gandum ke negara-negara yang membutuhkan, negara-negara Afrika, belum dilaksanakan.