[KARIKATUR] – Rudal Yaman Jadi Mimpi Buruk Rezim Zionis Israel

CEO sebuah agen perjalanan di Quds mengatakan, “Kelompok Houthi tahu persis apa yang mereka lakukan. Mereka menargetkan bandara karena mereka tahu bahwa merusak pariwisata akan memberikan pukulan ekonomi dan psikologis bagi Israel, dan sayangnya, strategi ini berhasil”.

Situs web Amerika Serikat, Media Line dalam sebuah laporan yang mengutip pejabat penerbangan Israel mengungkapkan bahwa beberapa maskapai penerbangan asing telah mengancam akan segera menarik diri dari Israel, jika pasukan Yaman meningkatkan serangan terhadap Bandara Ben Gurion.

Peringatan ini datang pada saat stabilitas relatif menyusul gencatan senjata singkat di Gaza telah menyebabkan kembalinya beberapa maskapai penerbangan internasional ke Israel secara hati-hati, tetapi dimulainya kembali perang dan serangan rudal di Yaman telah secara serius mengancam proses ini.

Kebuntuan pariwisata
“Setelah gencatan senjata singkat yang memberi maskapai penerbangan kesempatan untuk bernapas dan memulihkan diri sebelum liburan Paskah, industri pariwisata Israel sekali lagi berada di ambang kehancuran,” tulis Media Line.

Laporan tersebut berlanjut, “Menjelang liburan Paskah musim semi yang semakin dekat, yang biasanya dianggap sebagai salah satu kesempatan emas untuk bepergian ke Israel, sektor pariwisata Israel menghadapi ancaman baru dari serangan Houthi dari Yaman”.

Peringatan tentang stabilitas yang rapuh
Ami Alon, kepala pemasaran di Kementerian Pariwisata Israel, kepada Media Line mengatakan, “Sebagian besar maskapai penerbangan global telah melanjutkan operasi dan peringatan perjalanan telah dilonggarkan, tetapi semuanya tergantung pada stabilitas yang berkelanjutan”.

Laporan tersebut menekankan bahwa stabilitas ini tampak sangat rapuh, karena akhir bulan lalu, Houthi mengumumkan bahwa mereka telah langsung menargetkan Bandara Ben Gurion.

Menurut Media Line, serangan semacam itu dapat mengganggu operasi maskapai penerbangan dan berdampak serius pada pariwisata domestik.

Ben-Gurion tidak aman
Maret lalu, angkatan bersenjata Yaman secara tegas menyatakan bahwa Bandara Ben Gurion tidak aman untuk navigasi udara dan akan tetap berisiko sampai perang Israel di Gaza berhenti dan pengepungan terhadap Palestina berakhir.

Melarikan diri dari mimpi buruk
Tahun lalu, ketika Front Perlawanan mengintensifkan serangan rudal dari Yaman dan Lebanon jauh ke wilayah yang diduduki, sebagian besar maskapai penerbangan asing membatalkan penerbangan mereka ke Bandara Ben Gurion.

Langkah itu dilakukan setelah Bandara Internasional Tel Aviv berulang kali menjadi sasaran peringatan keamanan dan serangan roket, dan wilayah udara Israel dianggap tidak aman bagi banyak maskapai penerbangan internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *