Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, Moskow secara aktif berupaya memperkuat kerja sama ekonomi dengan Cina, dan menggunakan mata uang Yuan dalam transaksi perdagangan.
Sergei Lavrov, Selasa (24/5/2023) menggelar konferensi pers setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas sejumlah masalah Timur Tengah, dan menjawab pertanyaan para wartawan.
Dalam jumpa pers ini Lavrov mengatakan, “Dengan mempertimbangkan semua masalah yang terkait, proses dedolarisasi sudah dimulai, dan ini menunjukkan klaim Amerika Serikat, bahwa dolar adalah mata uang tunggal dunia, dan menjamin bekerjanya mekanisme ekonomi global, ternyata tidak benar.”
Ia menambahkan, “Pada kenyataannya, awal bulan April ini kita menyaksikan Yuan secara resmi mengungguli dolar Amerika, dalam transaksi bulanan, dan ini terjadi pertama kali di Rusia.”
Sebelumnya Deputi Menlu Rusia, Alexander Pankin mengatakan, “Perubahan ini merupakan bagian dari kencenderungan dan proses.”
“Setiap mata uang yang dominan, memiliki siklusnya sendiri. Mata uang Belanda, Gulden, dan mata uang Portugal, Escudo, masing-masing pernah menjadi mata uang pengontrol di masanya,” ujarnya.
Di sisi lain, Mantan Presiden AS Donald Trump menanggapi pencalonan kembali Joe Biden dalam pemilu presiden mendatang dan mengatakan, dalam waktu cepat dolar tidak akan menjadi standar dunia lagi.