Presiden Brazil, Luiz Inácio Lula da Silva menekankan penggunaan mata uang masing-masing sebagai ganti mata uang dolar di perdagangan internasional.
Proses dedolarisasi di dunia semakin cepat sejak pemerintah Joe Biden, presiden AS memutuskan untuk menjatuhkan sanksi besar-besaran kepada Rusia dengan dalih perang Ukraina.
Menurut laporan CGTN, Luiz Inácio Lula da Silva menuntut upaya untuk menemukan valuta lain menggantikan dolar Amerika sehingga dapat mengakhiri dominasi dolar Amerika di perdagangan dunia.
Presiden Brazil menggulirkan seruannya tersebut hari Jumat (23/6/2023) dalam sebuah KTT dengan tema “Perjanjian Finansial Baru Dunia” yang digelar di Paris, Prancis dan dipimpin Presiden Emmanuel Macron dan dihadiri pemimin lebih dari 60 negara dunia serta organisasi internasional.
“Mengapa kita harus menggunakan mata uang dolar dalam perdagangan antara Brazil dan Argentina, alih-alih mata uang kita masing-masing ? Mengapa kita juga menggunakan dolar dalam perdagangan antara Brazil dan Cina, alih-alih mata uang kita sendiri,” kata Lula da Silva.
Presiden Brazil pada bulan April 2023 mendukung pembentkan mata uang bersama untuk perdagangan negara-negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan).
Berdasarkan laporan ini, pada bulan Maret 2023, Cina dan Brazil dengan mengabaikan dolar sebagai perantara, sepakat menggunakan mata uang masing-masing.
Sejak tahun 2023, terjadi banyak peristiwa terkait dedolarisasi. Rusia dan Iran secara kolektif menyatakan akan menggunakan mata uang digital untuk perdagangan internasional.