Para peneliti di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura berhasil membuat perban gel antibakteri dari sampah kulit durian. (REUTERS/Lee Ying Shan)
Mereka mengekstrak senyawa selulosa dari kulit durian yang dipotong-potong dan dikeringkan dan menjadi bubuk, lalu kemudian dicampur dengan gliserol sehingga berbentuk gel dan dilekatkan pada lapisan perban. (REUTERS/Lee Ying Shan)
Keunggulan perban gel dari sampah kulit durian itu adalah mampu membuat suhu di sekitar luka pada tubuh lebih rendah dan menjaga kelembaban jaringan kulit di sekitarnya sehingga mempercepat penyembuhan luka. Menurut Direktur Ilmu Pengetahuan Makanan dan Teknologi NTU, Prof. William Chen, ongkos pembuatan perban antibakteri dari bahan baku sampah makanan lebih rendah dari metode konvensional.