Purna Warta – Berlarut-larutnya perang di Gaza menyebabkan peningkatan masalah gangguan mental di kalangan tentara rezim Zionis dan kebutuhan mereka akan perawatan psikologis yang serius.
Bulan kelima perang yang dilancarkan perang rezim Zionis di Jalur Gaza telah berlalu. Perang ini menimbulkan banyak dampak buruk tidak hanya bagi orang-orang Palestina di jalur Gaza, tapi juga berpengaruh besar terhadap Israel. Salah satunya yang paling penting di tubuh militer rezim Zionis sebagai pihak agresor.
Ratusan tentara Israel tewas dan ribuan lainnya terluka dalam perang ini. Tidak hanya itu, dampak psikologis perang terhadap tentara Israel menimbulkan masalah lain yang tidak kecil bagi rezim Zionis.
Menurut surat kabar Zionis, Yedioth Ahronoth, banyak tentara cadangan Israel membutuhkan perawatan psikologis setelah kembali dari perang Gaza.
Menurut surat kabar Zionis ini, penyebab permasalahan ini mengenai kondisi menyedihkan yang dihadapi tentara rezim Zionis dalam perang melawan Gaza.
Sumber-sumber Zionis sebelumnya mengumumkan bahwa 9.000 tentara Zionis telah menerima layanan psikiater sejak awal perang Gaza, dan seperempat dari mereka tidak bisa diterjunkan di medan perang.
Surat kabar Zionis Ha’aretz melaporkan sebelumnya setidaknya 500 tentara Israel menjadi gila. Sejak awal perang Gaza, para prajurit Israel ini menghadapi masalah psikologis, gangguan mental, stres, trauma, dan lain-lain.
Gangguan psikologis tentara Israel semakin parah akibat perang di Gaza dan kurangnya hasil nyata dari peran tentara Zionis di medan perang, serta di bawah pengaruh kekhawatiran akan penyergapan pasukan Hamas di Gaza.
Media Zionis, KAN mengkonfirmasi peningkatan gangguan mental di kalangan tentara Zionis, dengan melaporkan banyaknya tentara Israel yang merujuk ke departemen psikologis militer. Oleh karena itu, Israel harus membuka dua pusat perawatan psikologis di wilayah selatan dan mendirikan pusat konseling telepon.
Pendirian pusat psikoterapi juga berarti pengakuan terhadap peningkatan masalah di kalangan tentara Israel.
Gangguan mental telah terlihat dalam berbagai bentuk di kalangan tentara Zionis. Bunuh diri merupakan salah satu akibat dari gangguan jiwa di kalangan tentara Zionis.
Bunuh diri tentara Zionis yang menderita gangguan jiwa telah menjadi fenomena umum dan media Zionis telah berulang kali memberitakan aksi bakar diri, gantung diri dan penembakan yang dilakukan oleh tentara mereka.
Yedioth Ahronoth mengutip pejabat yang hadir di departemen rehabilitasi pusat psikiatri Israel melaporkan bahwa kelompok perawat dan psikiater akan dibentuk untuk merawat mereka yang memiliki kecenderungan tinggi melakukan bunuh diri.
Gangguan jiwa yang dialami para prajurit Israel tersebut bahkan menimbulkan permasalahan bagi warga Zionis dan orang-orang di sekitarnya.
Televisi Saluran 12 baru-baru ini mengumumkan bahwa seorang tentara Zionis yang baru saja kembali dari perang di Gaza menembak dan membunuh salah satu temannya, karena tekanan psikologis akibat perang tersebut.
Meningkatnya masalah gangguan mental di kalangan tentara Zionis menyebabkan banyak pejabat Israel yang memperingatkan Netanyahu dan kabinet perang tentang kelanjutan perang.
Meskipun militer Zionis telah mengalami banyak perang sebelumnya, tidak ada perang yang begitu panjang dan rumit sebagaimana perang di Gaza saat ini. Durasi perang yang berlangsung lama dan dampak destruktifnya juga membuat keluarga tentara Zionis sangat khawatir dan gelisah karena adanya dampak psikologis perang terhadap anak-anak mereka.