Seorang analis Zionis mengakui bahwa para pemukim rezim Zionis sudah putus asa terhadap kelangsungan rezim kolonial Israel.
Baca juga: [KARIKATUR] – Rakyat AS Anggap Biden dan Trump Tidak Layak Untuk Jadi Presiden
Wajah kriminal Zionis menjadi lebih jelas bagi masyarakat dunia dengan dimulainya operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023, bahkan isu ini memicu kegagalan banyak kebijakan rezim Zionis di wilayah pendudukan Palestina.
Menurut Pars Today, Ben Caspit, seorang analis Zionis terkenal dalam sebuah artikelnya di surat kabar Israel, Ma’ariv mengakui bahwa keruntuhan Israel semakin dekat.
Ia menulis, “Saat ini, isu penghancuran Israel kembali menjadi agenda, dan dari sudut pandang musuh-musuh Israel, ini adalah sebuah hal yang dapat direalisasikan,”.
“Hari demi hari, jumlah orang Israel yang percaya bahwa ini bukan lagi tempat yang cocok untuk mendidik dan membesarkan generasi mendatang semakin meningkat.
Saat ini, orang-orang ini berpikir keras dan menekankan bahwa Israel saat ini berbeda dari Israel yang diciptakan oleh nenek moyang mereka pada tahun 1976. Mereka mendirikannya setahun yang lalu, hal ini telah membuat perbedaan besar,” tulis Ben Caspit.
Artikel analis Zionis ini menegaskan fakta tersebut dari dimensi yang berbeda bahwa Zionis dan Yahudi yang berimigrasi ke Palestina telah menyadari bahwa tanah Palestina bukanlah milik mereka.
Ben Caspit” juga menulis dalam catatannya yang menyerang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan,”Hal yang pasti adalah, jika kita berhasil meraih kemenangan sekalipun, tentunya yang kemenangan pasti di tangan penjual keliling (Netanyahu) yang menyandera Israel”.
“Dia berjanji kepada kita, mari kita wujudkan, sekali lagi Yahya al-Sanwar telah mengubah pemimpin Hamas di Gaza menjadi Salah al-Din Ayyubi yang diperbarui dan baru.
Baca juga: [KARIKATUR] – Iran Gelar Pameran Farmasi Internasional di Tehran
Secara teoritis, ia telah memberikan pukulan paling menyakitkan terhadap kekuatan Israel dalam sejarah, ia mengejek badan intelijen Israel dan militer Israel dengan menyerang kelemahan Israel dan menjadikan mimpi buruk Tel Aviv menjadi kenyataan,” tegasnya.
Menurut pengakuan penulis dan analis Zionis ini, pemimpin Hamas di Gaza sedang melihat masyarakat Israel yang sedang terpuruk dan menikmati setiap momennya, dan dia yakin lebih dari sebelumnya bahwa waktu bergerak menguntungkannya dan dia mengetahuinya dengan baik yang namanya terukir dalam sejarah bangsa mereka selamanya.