Lulusan unit-unit siber dan personel senior dinas intelijen Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, Aman, masing-masing menandatangani petisi terpisah melawan Benjamin Netanyahu.
Salah satu petisi dari para lulusan unit-unit siber tempur, dan para personel senior unit operasi khusus di Dinas Intelijen Militer Rezim Zionis, Aman, sudah disusun dan diteken.
Nada protes terhadap Kabinet Perdana Menteri Israel yang ada di petisi tersebut jauh lebih keras dari sebelumnya. Selain itu petisi lain juga ditandatangani oleh ratusan dokter militer Israel, dan unit pensiunan Mossad, yang menuntut diakhirinya perang di Gaza.
Lebih dari 150 dokter di pasukan cadangan Militer Rezim Zionis, dan 250 senior unit pensiunan Mossad, menandatangani petisi yang berisi tuntutan pembebasan para tawanan Israel, dan diakhirinya perang Gaza.
Sebelumnya, Radio Militer Israel melaporkan, 450 perwira militer Israel, dan sejumlah pensiunan Angkatan Laut Rezim Zionis, menandatangani petisi yang menuntut penghentian segera perang, dan pembebasan para sandera Israel di Jalur Gaza.
Langkah ini dilakukan di tengah meluasnya ketidakpuasan di tubuh Angkatan Bersenjata, dan keamanan Rezim Zionis, terkait berlarut-larutnya perang, dan kegagalan mewujudkan target perang terutama memulangkan para tawanan Israel dari Jalur Gaza.
Berlanjutnya protes personel militer Israel, terhadap Netanyahu, terjadi di saat media, sehari sebelumnya mengabarkan tewas dan terlukanya beberapa tentara Israel di timur kota Gaza.
Sehubungan dengan ini Brigade Al Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, mengabarkan serangan terhadap salah satu penembak jitu Rezim Zionis di timur kota Gaza.
Media-media Rezim Zionis, mengumumkan, beberapa personel militer Israel, terluka dalam sebuah insiden keamanan di wilayah Al Shujaiyah, di timur kota Gaza.
Menurut laporan media Rezim Zionis, kejadian tersebut terjadi ketika pasukan Israel, dalam sebuah operasi lapangan, masuk perangkap yang sudah disiapkan sebelumnya di dalam sebuah gedung.
Sedikitnya empat tentara Rezim Zionis, terluka dalam serangan tersebut, dan beberapa sumber menyebut kejadian itu sebagai insiden lapangan yang paling buruk dalam beberapa terakhir.
Pada saat yang sama, Brigade Al Quds, mengumumkan, salah satu pasukan perlawanan berhasil menembak dan melumpuhkan penembak jitu Israel, yang tengah berada di dataran tinggi wilayah Al Shujaiyah, timur kota Gaza.
Pertempuran di wilayah Al Shujaiyah, kota Gaza, dalam beberapa hari terakhir meningkat, dan wilayah itu berubah menjadi salah satu poros utama pertempuran darat di timur Gaza.