Saluran berita Saudi Al Arabiya mewawancarai Perdana Menteri pendudukan Israel yang ditunjuk Benjamin Netanyahu pada hari Rabu. Perdana menteri Israel itu menyentuh hubungan Tel Aviv dengan negara-negara Arab, struktur aliansi AS di kawasan, pemerintah Israel, dan masa depan perjanjian demarkasi maritim yang dicapai dengan Lebanon.
Menurut perdana menteri Israel itu, Arab Saudi adalah kunci untuk mengakhiri apa yang ia sebut “konflik Arab-Israel”. Ia menekankan bahwa normalisasi dengan kerajaan adalah salah satu prioritas utamanya.
Ini akan menjadi lompatan besar untuk perdamaian menyeluruh antara Israel dan dunia Arab. Itu akan mengubah Kawasan kita dengan cara yang tak terbayangkan, ”klaim perdana Menteri itu.
Media Israel melaporkan pada bulan November bahwa Netanyahu mengisyaratkan bahwa salah satu tujuan utamanya dalam periode mendatang adalah menormalisasi hubungan dengan Kerajaan Arab Saudi (KSA).
Dilaporkan bahwa Netanyahu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Aliansi Yahudi Republik yang diadakan di Las Vegas bahwa tujuannya adalah untuk “memasukkan negara baru” dalam perjanjian normalisasi, sebelum menambahkan, “terutama satu negara lagi.”
Sebelumnya Netanyahu pernah mengatakan kepada CNN, bahwa “Abraham Accords [perjanjian normalisasi] tidak akan terjadi tanpa persetujuan diam-diam dari Saudi.”
Netanyahu mengatakan bahwa jika dia mengambil alih kepemimpinan sekali lagi, maka dia bermaksud untuk mencapai “perjanjian damai” penuh dengan Arab Saudi, serta dengan negara-negara Arab lainnya.