Surat kabar Rezim Zionis menyoroti memburuknya hubungan Israel dan Amerika Serikat. Menurutnya kebijakan Perdana Menteri Israel dalam menghadapi Iran, secara kontinu dan di berbagai arena, selalu gagal.
Yedioth Ahronoth, Minggu (11/6/2023) memuat artikel Alon Pinkas, diplomat Rezim Zionis, mantan Kepala Konsulat Zionis di New York, yang mengulas kekalahan strategis kebijakan PM Israel Benjamin Netanyahu dalam menghadapi Iran, dan kesepakatan nuklir.
“Beberapa tahun terakhir adalah indikasi kekalahan kontinu kebijakan Israel, dalam menghadapi kasus nuklir Iran. Di masa lalu Netanyahu berhasil meyakinkan AS, soal tingkat ancaman Iran, tapi sekarang kesuksesan itu telah hilang,” kata Pinkas.
Menurut diplomat Rezim Zionis, dalam dimensi yang lebih besar, Netanyahu mengalami sejumlah kekalahan besar, dan yang terpenting adalah hubungan dengan AS.
Alon Pinkas menuturkan, “Sebelumnya dukungan Partai Demokrat dan Partai Republik AS, terhadap Israel, telah berubah menjadi masalah yang melampaui kebijakan dalam negeri Amerika sendiri.”
Ia menganggap awal kekalahan PM Rezim Zionis adalah ketika mantan Presiden AS, Barack Obama, memulai proses diplomatik dengan Iran, dan kemajuan terbaru Iran di bidang nuklir disebabkan oleh langkah Netanyahu.
“Setelah keluarnya AS dari kesepakatan nuklir, Iran setahun kemudian mengumumkan tidak lagi berkomitmen pada kesepakatan, dan memulai pengayaan uranium di atas 60 persen. Saat Presiden Joe Biden berusaha menghidupkan lagi kesepakatan nuklir, Netanyahu menentangnya,” tegas Pinkas.