Kebijakan ekstremis kabinet Netanyahu dan dimulainya kembali perang terhadap Gaza berdasarkan tujuan dan pertimbangan politik telah memicu protes yang meluas di dalam Israel.
Televisi Israel saluran 12 melaporkan bahwa sekitar 2.000 dosen tetap perguruan tinggi Israel bergabung dengan petisi protes Angkatan Udara terhadap perang di Gaza, dan menyerukan diakhirinya perang dan kembalinya para tahanan Zionis.
Televisi Israel juga melaporkan bahwa ratusan prajurit cadangan di Unit Intelijen 8200, yang berafiliasi dengan cabang intelijen militer Israel, juga menyatakan dukungan mereka terhadap petisi protes para pilot untuk menghentikan perang.
Menurut media Israel, sekitar 100 dokter di pasukan cadangan juga menandatangani surat yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza.
Ratusan tentara angkatan laut dan angkatan lapis baja Israel juga menyerukan diakhirinya perang Israel di Jalur Gaza pada hari Kamis.
Sekitar seribu pilot pensiunan dan prajurit cadangan angkatan udara menandatangani petisi untuk tujuan ini.
Tindakan tersebut dilakukan setelah hampir seribu perwira dan pilot cadangan Angkatan Udara Israel menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya perang segera dan penandatanganan perjanjian untuk mengembalikan tahanan Zionis.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan tajamnya mengenai gelombang protes yang meluas di kalangan tentara rezim Zionis terhadap kelanjutan perang di Jalur Gaza, mengklaim bahwa surat-surat yang diterbitkan dan ditandatangani oleh para perwira dan tentara Israel yang melakukan protes itu “tidak ditulis oleh mereka” melainkan “kebohongan yang ditulis oleh lembaga-lembaga yang didanai dari luar negeri”.
Perdana Menteri Israel selanjutnya mengancam,”Siapa pun yang mendorong pembangkangan terhadap dinas militer akan segera dipecat dari ketentaraan”.
Netanyahu melanjutkan dengan menggunakan bahasa yang kasar, menggambarkan para pengunjuk rasa sebagai gulma dan berkata,”Orang-orang ini mencoba melemahkan Israel dan tentaranya, dan dengan melakukan itu, mereka mendorong musuh untuk menyerang kita”.