Sebuah industri dengan keuntungan menggiurkan sedang marak di Amerika Serikat, tapi biasanya bisnis ini dilakukan secara tertutup, dan rahasia.
Namun industri tersebut dinilai sebagian besar orang Amerika, sebagai sesuatu yang mengherankan, dan saat mendengar namanya, mereka berusaha mengabaikannya.
Setiap tahun, 17.000 orang diselundupkan di Amerika Serikat, dan menurut data statistik pemerintahan konservatif AS, jumlah itu antara 240.000 hingga 325.000 orang.
Kenyataannya, penyelundupan manusia di AS, saat ini telah berubah menjadi sebuah industri tidak resmi yang menyebabkan munculnya epidemi perdagangan seks terutama anak-anak di negara ini.
Bayangan bahwa kejahatan-kejahatan semacam ini di negara seperti AS, yang mengklaim membela hak asasi manusia, dapat segera terdeteksi, dihukum dan diberantas, ternyata bertolak belakang dengan realitas.
Perdagangan seks di dalam wilayah AS, tumbuh pesat, dan angka sebenarnya di lapangan masih belum bisa diketahui. Di saat yang sama, hanya sebagian kecil saja kejahatan penyelundupan manusia di AS, yang bisa diungkap pihak pengadilan. Dalam banyak kasus bahkan diabaikan begitu saja.
Salah satu kasus perdagangan seks anak besar-besaran di AS, yang sengaja tidak diadili adalah kasus Jeffrey Epstein. Terlepas dari semua bukti akurat, kesaksian, serta penyelidikan luas, Epstein, hanya dijatuhi kurungan penjara sebentar, dan jaringan perdagangan seks anak tidak terbongkar.
Di sisi lain, pemerintah negara bagian California mengaku telah menemukan puluhan korban penyelundupan manusia yang hidup dalam kondisi yang mengenaskan, dan menjalani kerja paksa dalam pekerjaan-pekerjaan ilegal pertanian ganja.
Kantor polisi kota Merced, California, mengatakan, orang-orang tersebut dijanjikan pekerjaan dengan pendapatan yang besar, dan tempat tinggal yang nyaman.
Hasil investigasi surat kabar Los Angeles Times, menunjukkan, tenaga kerja di industri pertanian ganja umumnya adalah imigran, dan sangat rentan dimanfaatkan, dicuri gajinya, dan diancam kekerasan, serta bekerja dalam kondisi buruk dan berbahaya.
Anak-anak, dikarenakan usia, dan pemikirannya yang belum matang serta kurang berpengalaman, menjadi lapisan masyarakat yang paling rentan penyelundupan manusia.
Mereka terkadang termakan tipuan para penyelundup yang menjalin pertemanan dengan mereka, dan sering memberi hadiah, atau karena percaya pada penyelundup dan tergantung kepada mereka, atau karena dijual kepada penyelundup oleh keluarga mereka sendiri.
AS adalah pasar utama perdagangan seks anak, dunia. Pada tahun 2018 lebih dari setengah kasus penyelundupan manusia dunia atau 51,6 persen, terjadi di AS, dan hanya melibatkan anak-anak.
Rata-rata usia anak yang dijerumuskan masuk ke dalam industri haram ini antara 12-14 tahun, dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak remaja perempuan yang lari dari rumah.