Israel dan Maroko menandatangani kesepakatan militer yang mengharuskan kerajaan untuk membeli sistem pertahanan udara Israel senilai $500 juta.
Surat kabar Israel Hayom, melaporkan pagi ini bahwa Perusahaan Industri Dirgantara Israel telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah Maroko untuk menjual sistem pertahanan udara Israel senilai $500 juta.
Dia menegaskan bahwa perjanjian itu ditandatangani oleh Guy Bar-Lev, direktur pabrik rudal, dan Sharon Bitton, petugas pemasaran perusahaan untuk negara-negara Teluk dan Maroko, sebuah kesepakatan yang digambarkan sebagai salah satu kesepakatan terbesar dalam sejarah perusahaan Israel.
Kesepakatan itu mencakup sistem pertahanan udara canggih tipe “Barak-8”, yang dikembangkan atas kerja sama antara Israel dan India, dengan aplikasi yang kompatibel dengan angkatan laut (kapal) dan darat (sistem darat) serta mampu bertahan di jangkauan hingga 150 km terhadap berbagai ancaman udara.
Kesepakatan itu terjadi setelah kunjungan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, ke ibu kota Maroko, pada November lalu, dalam kunjungan resmi, yang pertama dari jenisnya, oleh seorang menteri pertahanan Israel yang berlangsung selama beberapa hari.