Pemerintah Suriah dan Indonesia sepakat untuk mengaktifkan Memo of Understanding (MoU) yang ditandatangani antara Kamar Dagang Suriah dan mitranya dari Indonesia pada tahun 2018.
Kedua belah pihak juga membahas pembentukan dewan pengusaha bersama dan mempelajari cara-cara untuk menerapkan hasil pertemuan ini.
Menurut laporan media Suriah SANA, pertemuan juga menyinggung hubungan kedua negara di bidang komersial dan ekonomi serta sarana peningkatan pertukaran perdagangan, khususnya minyak sawit, minyak zaitun, pengolahan kayu, peralatan listrik dan mesin, mesin, makanan, produk medis dan kertas.
Pj Kuasa Usaha di Jakarta, Menteri Berkuasa Penuh Abdel Moneim Annan, Atase Ekonomi KBRI, Mohamed Nahed Mahaeri dan sejumlah pengusaha Suriah yang terdaftar di Kamar Dagang Suriah serta sejumlah pengusaha Suriah lainnya turut serta dalam pertemuan dari Damaskus melalui Video tersebut, saat pejabat senior Kamar Dagang Indonesia, sejumlah pengusaha Indonesia dan Duta Besar Indonesia di Damaskus, Wajed Fawzy dan pejabat lainnya mengikuti pertemuan yang diadakan di kantor pusat KADIN Indonesia di Jakarta.
Penjabat Kuasa Usaha Suriah menekankan bahwa Suriah dalam masa pemulihan setelah mengalahkan terorisme. Negara tengah bekerja untuk menghidupkan kembali roda produksi dan ekonomi dan pembangunan kembali.
Ini memberikan peluang luas bagi sektor produktif dan bisnis Indonesia untuk memasuki pasar Suriah dan berinvestasi di dalamnya, begitu juga di sektor pariwisata dan energi.
Pihak Indonesia pada gilirannya menyatakan kesiapan untuk mengadakan diskusi lebih lanjut dengan pihak pemerintah Suriah dan pengusaha Suriah.