Harga gas di Eropa melampaui batas 2.450 dolar per seribu meter kubikuntuk pertama kalinya sejak 8 Maret , meningkat sekitar 6 persen, menurut data dari London Stock Exchange “ICE”.
Pasar Eropa menghadapi masalah di pasar gas, yang oleh para ahli dikaitkan dengan terbatasnya pasokan dari pemasok utama, di samping tingkat hunian yang rendah di fasilitas penyimpanan gas bawah tanah (UGS) di Eropa dan permintaan yang tinggi untuk gas alam cair (LNG) di Asia.
Cuaca panas di Eropa juga membatasi kemampuan untuk menggunakan sumber energi alternatif, yang menyebabkan peningkatan permintaan untuk itu. Sementara pasokan Rusia tetap terbatas, di samping dampak dari beberapa faktor pada pasokan energi di kawasan itu, termasuk rendahnya pasokan energi. Tingkat air di sungai-sungai Eropa, yang menghambat pergerakan kapal pengangkut batu bara, juga berperan membatasi kemampuan pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menggunakan air untuk pendinginan.
Pembangkitan angin di Uni Eropa juga masih di bawah normal, yang biasanya berkisar antara 11-20% di musim panas. Menurut WindEurope, pada 15 Agustus, pembangkit listrik tenaga angin menyumbang 9,5% dari total.