Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan mengumumkan peningkatan komunikasi ke Iran untuk mengatasi kesalahpahaman kedua belah pihak.
Presiden Korea Selatan, Yoon Seok-Yul yang mengunjungi UEA pada 14 Januari dalam statemennya menyebut Iran sebagai musuh UEA, yang memicu reaksi Tehran, dan kritik dari partai-partai oposisi di Korea Selatan sendiri.
Menyusul protes Iran, beberapa jawatan diplomatik Korea Selatan telah berulang kali mencoba menjelaskan atau membenarkan pernyataan presidennya mengenai Iran.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan hari Kamis (26/1/2023) menegaskan urgensi hubungan antara Seoul dan Tehran.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Lee do Hoon mengatakan, “Jika diperluakan, kementeriannya akan menjalin komunikasi yang lebih intens dengan Tehran,”.
“Presiden membuat pernyataan untuk meminta pasukan Korea yang berbasis di UEA guna bekerja lebih serius, karena kondisi keamanan yang sensitif di kawasan tersebut,” ujarnya.
“Saya pikir Iran memahami tujuannya (statemen presiden Korea Selatan),” tegas wakil menlu Korsel.
Para pemimpin oposisi di Korea Selatan telah berulang kali memprotes pernyataan presiden negaranya mengenai Iran.