Presiden Korea Utara Kim Jong Un mengatakan bahwa negaranya harus siap untuk meluncurkan serangan nuklir kapan saja guna mengakhiri perang. Menurut kantor berita resmi KCNA, Senin (20/03), Kim menuding Amerika Serikat dan Korea Selatan memperluas latihan militer bersama yang melibatkan aset nuklir AS.
Ini terjadi dua hari setelah pemimpin Korea Utara itu kembali mengancam akan menggunakan senjata nuklir jika Amerika Serikat dan Korea Selatan terus menunjukkan “permusuhan terbuka” terhadap Pyongyang.
Kim sangat memperingatkan Washington dan Seoul tentang latihan militer bersama, dengan mengatakan negaranya dapat membalas dengan senjata nuklir.
Pada hari Kamis, Korea Utara mengkonfirmasi bahwa mereka telah menguji rudal balistik antarbenua yang dikenal sebagai “Hwasong-17” (ICBM).
Korea Utara telah melakukan beberapa peluncuran rudal minggu ini, di tengah latihan militer bersama yang sedang berlangsung antara Korea Selatan dan Amerika Serikat yang dikecam Pyongyang sebagai permusuhan.
Pyongyang menganggap latihan manuver ini untuk “menyerang wilayahnya atau menggulingkan rezimnya,” menyerukan PBB untuk mendesak Seoul dan Washington menghentikan latihan militer bersama mereka, yang mereka klaim bersifat defensif.
Patut dicatat bahwa Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan bersama “Perisai Kebebasan”, pada hari Senin dan akan berlangsung setidaknya 10 hari.