Purna Warta – Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dirilis bulan April 2024, generasi muda Amerika Serikat, bertolak belakang dengan generasi tua, memiliki pandangan lebih positif terhadap Palestina, daripada Israel.
Hasil jajak pendapat terbaru Pusat Riset Pew, menunjukkan simpati para pemuda AS, terhadap rakyat Paletina, lebih besar daripada simpati kepada orang-orang Israel.
Menurut hasil jajak pendapat itu, sepertiga orang dewasa AS, berusia di bawah 30 tahun secara keseluruhan atau sebagian besar, mengaku lebih bersimpati pada rakyat Palestina, sementara 14 persen lainnya bersimpati pada Israel.
Selain itu berdasarkan hasil jajak pendapat Pew, pandangan kaum muda AS, terhadap rakyat Palestina, lebih positif daripada pandangan terhadap orang-orang Israel.
Hasil jajak pendapat itu juga menyebutkan dari setiap 10 orang dewasa AS, berusia di bawah 30 tahun, enam orang di antaranya memiliki pandangan positif terhadap rakyat Palestina, sementara 46 persen lainnya memiliki pandangan positif pada Israel.
Dalam jajak pendapat tersebut terungkap bahwa pandangan terhadap orang-orang Israel, di antara para pemuda AS, semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Pandangan positif warga dewasa AS yang berusia di bawah 30 tahun terhadap Israel, menurun 17 persen sejak tahun 2019 sampai sekarang, di sisi lain pandangan positif terhadap rakyat Palestina, dalam rentang waktu yang sama tidak berubah.
Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan Pusat Riset Pew, sebaliknya generasi-generasi yang lebih tua di AS, memiliki kencenderungan lebih besar pada Israel.
Hasil dari sejumlah analisa yang ada menunjukkan, salah satu alasan fenomena tersebut adalah perbedaan sumber informasi yang dimiliki oleh setiap generasi.
Generasi-generasi lebih tua tergantung pada televisi, dan jaringan berita serta surat kabar yang diproduksi oleh elemen-elemen kekuasaan AS, sebaliknya generasi muda mendapatkan informasi langsung dari media sosial yang cenderung lebih bebas, dan lebih sedikit dikontrol oleh editorial media.
Jajak pendapat tersebut dilakukan oleh Pusat Riset Pew, pada akhir bulan April 2024, sebagai salah satu respons atas serangan membabi buta Israel, terhadap rakyat Palestina, di Jalur Gaza.
Sejak tanggal 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 34.000 warga Palestina, dan menghancurkan ribuan rumah mereka di Gaza.
Struktur rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris, dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina, sementara keberadaannya diumumkan pada tahun 1948.
Sejak itu, berbagai aksi pembunuhan massal dilakukan oleh Israel, terhadap warga Palestina, dan berusaha mengambil alih seluruh tanah mereka. Republik Islam Iran adalah salah satu pendukung serius pembubaran rezim kolonial Israel, dan kembalinya kaum Yahudi ke tanah asal mereka.
Sejumlah negara termasuk Iran, menganggap solusi masalah ini adalah dibubarkannya Rezim Zionis, dan dipulangkannya orang-orang Yahudi, ke negara-negara asal mereka.
Republik Islam Iran, meyakini bahwa rakyat Palestina, harus memutuskan sendiri masalah ini, dan melalui referendum mengumumkan apakah bersedia menerima para imigran Yahudi, atau tidak.