Surat kabar Rezim Zionis mengabarkan, kesepakatan Iran dan Arab Saudi, pasti telah mengejutkan Perdana Menteri Israel yang selalu menganggap kekuatan Tel Aviv sebagai tiket masuk ke dalam hubungan yang lebih luas di kawasan.
Jerusalem Post, Senin (13/3/2023) melaporkan, kabar kesepakatan pemulihan hubungan diplomatik Iran dan Saudi telah mengejutkan banyak politisi Israel, dan beberapa pihak menganggap hal ini berpotensi menghambat kemajuan hubungan Israel dan Saudi.
Menurut JP, kesepakatan yang dimediasi oleh Cina tersebut dicapai setelah empat hari perundingan tertutup di Beijing antara pejabat keamanan senior Iran dan Saudi.
“Kesepakatan ini juga diumumkan setelah laporan Wall Street Journal terkait bahwa perdamaian Saudi dan Israel tergantung pada bantuan Washington untuk mengembangkan program nuklir sipil Saudi, dan diberikannya jaminan-jaminan keamanan pada Riyadh,” imbuhnya.
Salah seorang pejabat Rezim Zionis yang menyertai Benjamin Netanyahu dalam lawatan ke Italia mengatakan, “Ada perasaan lemah di AS dan Israel, setelah Saudi berpaling ke koridor-koridor lain.”
Jerusalem Post menegaskan, “Para pengamat meyakini kedekatan Iran dan Saudi yang tegang selama beberapa waktu, sampai tingkat tertentu disebabkan oleh perubahan signifikan kelompok sayap kanan Israel, dan kekacauan politik akibat reformasi peradilan.