Rusia dan China akan berdiri bersama untuk menolak upaya kolektif Barat mempertahankan dominasi global mereka, dan akan melawan ambisi berbahaya tersebut. Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin menyampaikan hal ini pada hari Rabu (24/05).
“Kami dengan tulus menghargai ikatan lama bertetangga baik, kemitraan, dan kerja sama antara Federasi Rusia dan Republik Rakyat China. Ini sangat penting bagi kami di tengah meningkatnya gejolak di arena internasional. Negara kami berdiri bahu membahu menangkis upaya kolektif Barat untuk mempertahankan dominasi global dan untuk mengambil keuntungan dari sanksi ilegal untuk memaksakan kehendak mereka pada negara-negara merdeka,” kata Mishustin pada pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.
“Saya yakin bahwa Rusia dan China akan memberikan tanggapan tegas terhadap aspirasi berbahaya itu, dan akan menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk kemajuan yang stabil menuju tujuan strategis bersama kami,” tambahnya.
Mishustin menyinggung pertemuannya baru-baru ini dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan memuji pembicaraan itu sebagai hal yang bermakna. Menurut perdana menteri Rusia itu, mereka membahas kemajuan dalam perdagangan dan kerja sama ekonomi dan menyerukan pembukaan wilayah baru yang menjanjikan untuk membawa hubungan Rusia-China ke tingkat baru pada tahun 2030.
Seiring dengan perdagangan yang lebih kuat dan kerja sama ekonomi, kami menganggap penting untuk memperluas ikatan budaya dan kemanusiaan. Mereka memperkuat dasar persahabatan dan kasih sayang timbal balik antara rakyat kedua negara, yang harus kita wariskan kepada generasi masa depan warga Rusia dan China,” tambah sang perdana menteri.