Para peneliti Iran, berhasil mencegah kebutaan pada para penderita penyakit genetik Retenitis Pigmentosa dengan menciptakan vektor-vektor virus rekombinan yang dioptimalkan.
Baca juga: Insiden Anti-Muslim AS Melonjak 70% pada Paruh Pertama Tahun 2024 di Tengah Perang Gaza
Penyakit Retenitis Pigmentosa, adalah penyakit kelainan genetik pada mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit bawaan yang paling banyak diderita.
Sekitar satu dari 2.500 bayi yang dilahirkan di dunia, mengalami kebutaan di malam hari, dan akhirnya berujung dengan kebutaan total.
Maryam Haghshenas, peneliti senior Iran, mengatakan, “Salah satu langkah terpenting yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit ini adalah memproduksi vektor-vektor virus rekombinan yang sudah dioptimalkan untuk mentransfer gen secara efektif.”
Menurut Haghshenas, dalam penggunaan metode tersebut untuk mengobati penyakit Retinitis Pigmentosa, diciptakan sebuah virus yang memiliki versi gen yang sehat.
Ia menambahkan, “Setelah virus-virus yang diciptakan itu disuntikkan ke dalam mata pasien, gen yang dimaksud kemudian dapat mencegah perusakan sel-sel jaringan.”
Baca juga: Rezim Israel Perluas Perintah Evakuasi untuk Khan Younis di Gaza
Peneliti senior Iran menegaskan, “Selama ini belum pernah ada yang menggunakan teknologi terapi gen untuk pengobatan penyakit ini, dan penelitian yang kami lakukan merupakan yang pertama di Iran.”
Meski terus ditekan sanksi, Iran, mendominasi dua persen produksi ilmu pengetahuan dunia, dan menjadi negara Islam, yang terunggul.