Newsweek, Selasa (29/4/2025) dalam laporannya membahas bidah-bidah yang diciptakan Presiden Donald Trump dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
“Donald Trump di 100 hari pemerintahannya menggunakan setiap kesempatan untuk mengubah hubungan AS dengan belahan dunia lain,” tulis Newsweek.
Menurut majalah mingguan AS ini, Trump berulangkali menuduh Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, menyalahgunakan dana AS, dan memprotes jumlah uang AS yang digunakan untuk perang di Ukraina.
Newsweek menambahkan, protes ini berubah menjadi debat keras dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada Februari 2025. Saat itu Trump, menuduh Zelensky, bertaruh untuk menyulut Perang Dunia III, dan Trump mengingatkan Presiden Ukraina untuk berterimakasih atas bantuan AS kepada negaranya.
“Di sisi lain pemerintahan Trump bersedia melakukan perundingan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan sementara itu ia melancarkan perang tarif hebat dengan sekutu lamanya Kanada, juga dengan beberapa negara dunia lain, dan Trump selalu menegaskan pentingnya Kanada menjadi negara bagian ke-51Amerika Serikat,” papar Newsweek.
Di akhir laporannya, Newsweek, mengutip Barry Scott Zellen, penulis dan pengamat geopolitik serta hubungan internasional di Universitas Connecticut, Amerika Serikat.
Newsweek menulis, “Masa 100 hari pemerintahan Trump, setelah Mikhail Gorbachev, Pemimpin terakhir Uni Soviet, adalah salah satu awal sebuah periode kepresidenan paling menegangkan, tapi bahaya yang dihadapi Gorbachev di akhir jabatannya telah menyebabkan Uni Soviet bukan hanya tidak bisa diperbaiki, tapi runtuh. Apakah kita akan menyaksikan hal semacam ini di AS?”