Perdana Menteri Jepang pada hari Rabu (24/05) mengatakan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menjadi anggota NATO, tetapi mengakui rencana aliansi keamanan tersebut untuk membuka kantor penghubung di Jepang.
Komentar Fumio Kishida itu disampaikan setelah duta besar Jepang untuk Amerika Serikat mengatakan awal bulan ini bahwa pakta militer pimpinan AS tersebut, merencanakan membuka kantor di Tokyo, yang pertama di Asia, untuk memfasilitasi konsultasi di wilayah tersebut.
“Saya tidak mengetahui keputusan apa pun yang dibuat” di NATO mengenai pendirian kantor tersebut, ujar Kishida pada sesi parlemen hari Rabu, menambahkan negaranya tidak berencana untuk bergabung dengan NATO sebagai negara anggota atau semi-anggota.
Sebagai tanggapan, juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning menyebut tindakan Jepang sebagai sesuatu yang “tidak diterima oleh kawasan Asia-Pasifik”, dengan mengatakan Tokyo harus “ekstra berhati-hati dalam masalah keamanan militer” mengingat “sejarah agresi”.
Kantor berita Kyodo pada hari Rabu dengan mengutip pejabat pemerintah Jepang melaporkan bahwa Kishida sedang berencana untuk menghadiri KTT NATO yang dijadwalkan akan diadakan di Lithuania pada bulan Juli.