[KARIKATUR] – Jenderal Armageddon Hujani Ukraina Dengan Rudal

Ledakan mengguncang Kiev dan beberapa kota Ukraina lainnya pada Senin pagi ditengah peningkatan kampanye militer Rusia di negara itu.

Menurut Layanan Darurat Negara Ukraina, ledakan demi ledakan yang terjadi setelah ledakan besar di jembatan yang menghubungkan Rusia ke Semenanjung Krimea, menyebabkan beberapa kematian dan cedera.

Pejabat polisi mengatakan ledakan itu menyebabkan sedikitnya lima kematian dan dua belas luka-luka di ibu kota.

Laporan Kiev Independent menyebut sedikitnya empat ledakan terdengar. Menurut penyiaran publik Suspilne, sebuah ledakan terdengar di dekat stasiun kereta api di kota itu.

Kepulan asap hitam juga dilaporkan terlihat membubung dari salah satu kawasan di pusat kota.

Menurut anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko, satu roket jatuh “tepat di pusat kota”.

“Mobil terbakar, dan jendela rumah pecah. Ada yang mati,” cuitnya.

Ada laporan ledakan di beberapa kota lain termasuk Lviv, Zhytomyr, Khmelnitsky, Dnipro, dan Ternopil, menurut media sosial dan saluran Telegram.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia berusaha menghapus negara itu dari muka bumi.

Pada hari Minggu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut ledakan jembatan Krimea sebagai “tindakan teroris” yang dilakukan oleh dinas rahasia Ukraina.

“Tidak diragukan lagi ini adalah tindakan teroris yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil Rusia yang penting,” kata Putin pada hari Minggu, selama pertemuan dengan kepala komite investigasi, yang menyelidiki insiden tersebut.

“Penulis, pelaku, dan sponsor adalah dinas rahasia Ukraina,” tambah kepala negara Rusia itu.

Di Hari yang sama pasca ledakan, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Jenderal Angkatan Darat Rusia, Sergey Surovikin, yang memimpin pengelompokan pasukan ‘Selatan’ di Ukraina dan Donbass, akan mengambil alih komando keseluruhan pasukan Rusia.

Menurut berbagai laporan media, Surovikin diberi julukan ‘Jenderal Armagedon’ oleh rekan-rekannya, mengutip pendekatan garis keras dan non ortodoksnya terhadap operasi militer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *