Kerusuhan dan serangan yang dilakukan kelompok rasis islamophobia dan antiimigran serta Muslim di Inggris merebak di sejumlah kota dalam sepekan terakhir.
Baca juga: [KARIKATUR] – Hubungan Israel dan Norwegia Terus Memanas
Serangan terhadap masjid-masjid Muslim dan tempat-tempat ibadah serta tempat-tempat perumahan dan komersial serta penjarahan toko-toko mereka, serta bentrokan dengan polisi, sejauh ini telah melukai puluhan orang, termasuk pasukan polisi, saat ini menjadi tantangan bagi pemerintah baru Inggris.
Organisasi Tell Mama mengumumkan bahwa dalam sepekan terakhir, individu dan kelompok sayap kanan ekstrem di Inggris telah menargetkan umat Islam.
Selain menyerang masjid, mereka juga mengancam umat Islam dengan aksi pembunuhan dan penyerangan.
Menurut laporan Tell Mama, ujaran kebencian anti-Muslim atau islamophobia di Inggris meningkat tiga kali lipat.
Sekitar 10 masjid, termasuk di Southport, Hartlepool dan Liverpool, diserang atau diancam oleh ekstremis sayap kanan hingga menyebabkan sejumlah umat Islam tidak bisa keluar rumah, khususnya perempuan berhijab yang khawatir akan diserang di jalanan.
Baca juga: [KARIKATUR] – Tanggapan Iran Tentang Pemimpin HAMAS yang Baru
Kerusuhan pecah di Inggris setelah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun menikam sebuah sekolah musim panas anak-anak di Southport.
Setelah serangan ini, kelompok sayap kanan rasis di Inggris, yang anti-imigran dan Muslim, memanfaatkan situasi ini secara salah mengidentifikasi penyerang sebagai seorang Muslim. Tapi menurut putusan pengadilan, pembunuhnya diidentifikasi sebagai Axel Rudakubana yang lahir di Inggris.