Menurut laporan jaringan media Sahab mengutip IRNA, dalam percakapan telepon dengan Mahmoud Abbas, Pemimpin Otoritas Palestina, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris sekali lagi menekankan pembentukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza dan pengiriman bantuan kemanusiaan gratis ke wilayah itu.
Perdana Menteri Irlandia menyebut pembunuhan warga Palestina oleh rezim genosida Israel sebagai tragedi kemanusiaan dan menambahkan, Dirinya akan menggunakan setiap peluang internasional untuk mendirikan negara Palestina merdeka.
Rezim Zionis menutup kedutaan besarnya di Irlandia karena kebijakan Dublin yang bermusuhan terhadap rezim tersebut.
Sementara itu, Gideon Sa’ar, Menteri Luar Negeri Rezim Israel mengatakan, Penutupan Kedutaan Besar Israel di Irlandia dilakukan karena Irlandia melewati garis merah dalam hubungannya dengan Israel.
Kamis lalu, menjelang pertemuan Dewan Eropa, Perdana Menteri Irlandia menegaskan kembali posisi negaranya mengenai kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional di Jalur Gaza dan menekankan perlunya gencatan senjata segera di wilayah tersebut.
Pemerintah Irlandia telah menyatakan mendukung hak asasi manusia, hukum internasional dan perdamaian, dan tidak akan mundur dari posisinya di bidang pembelaan hak-hak rakyat Palestina.
Sejak 7 Oktober 2023, rezim Zionis telah melancarkan perang dahsyat terhadap penduduk Jalur Gaza, yang mengakibatkan, selain kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang mematikan, juga mengakibatkan lebih dari ribuan warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, telah gugur syahid dan terluka.