Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan bahwa Republik Islam siap untuk mengekspor peralatan pertahanannya (alutsista) ke negara-negara sahabat dan berbagi keahlian militernya dengan mereka.
Berbicara pada pertemuan pejabat dan duta besar Kementerian Luar Negeri Iran di Teheran pada hari Selasa, Bagheri menekankan bahwa departemen urusan luar negeri dapat memainkan “peran utama dan penting” dalam memperkenalkan kekuatan pertahanan Iran.
“Memperkenalkan kemampuan pertahanan dan militer Republik Islam dan membaginya [dengan negara-negara sahabat] dapat memperluas hubungan pertahanan negara dan memperkuat pencegahan,” katanya.
Angkatan Bersenjata Iran sepenuhnya siap untuk meningkatkan tingkat hubungan di berbagai bidang, termasuk ekspor besar-besaran peralatan pertahanan dan militer serta pelatihan, latihan, dan transfer pengalaman praktis.”
Sebelumnya pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani mengatakan Iran “tidak memiliki batasan” untuk mengekspor peralatan militer ke negara lain, termasuk Venezuela.
Pakar dan insinyur militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat terobosan luar biasa dalam pembuatan berbagai peralatan dalam negeri, membuat angkatan bersenjata mandiri.
Para pejabat Iran telah menjelaskan bahwa negara tersebut tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan misilnya, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah terbuka untuk negosiasi.
Di bagian lain dalam sambutannya, Jenderal Bagheri menggarisbawahi pentingnya meningkatkan hubungan dengan negara-negara kawasan dan tetangga, sebuah kebijakan yang tepat yang ditempuh oleh pemerintahan Presiden Ebrahim Raeisi.
Angkatan Bersenjata Iran, tambahnya, siap membela negara dari segala ancaman. Jendral tertinggi itu lebih lanjut mengatakan bahwa tatanan dunia sedang berubah dan bergerak ke arah melemahkan lawan Revolusi Islam, mencatat bahwa fakta tersebut diakui oleh Barat dan Eropa.
“Dunia masa depan adalah dunia yang berbeda. Geometri tatanan dunia baru sedang berubah dengan munculnya beberapa kekuatan baru, khususnya di Asia dan di berbagai bidang,” tegasnya.