Direktur Program akademi ilmu politik Rusia memperingatkan, jika Amerika Serikat, berhasil menguasai Greenland, akan terbuka kemungkinan penempatan senjata nuklir AS di pulau itu.
Alexander Stepanov, Selasa (14/1/2025) mengatakan, sejak tahun 2004 berbagai pembatasan sudah diterapkan terhadap aktivitas-aktivitas militer Pentagon di satu-satunya pangkalan militer AS di Greenland.
Baca juga: [KARIKATUR] – AS Sahkan UU Larangan Penggunaan Aplikasi Tiktok di Negaranya
Ia menambahkan, “Jika Washington berhasil menguasai kendali pulau ini, maka ia akan mempunyai kemampuan untuk menempatkan persenjataan yang sangat presisi dan senjata nuklir tanpa pembatasan yang ada saat ini.”
Sebagaimana diketahui setelah kecelakaan udara tahun 1968 yang menyebabkan jatuhnya pesawat pembom AS, B-52 di dekat pangkalan udara Thule, Denmark melarang penyimpanan senjata-senjata nuklir AS, dan penggunaan sebuah reaktor nuklir untuk mendukung pangkalan riset sains militer Camp Century.
Menurut Stepanov, mengingat Washington sebelumnya telah mengeluarkan anggaran empat miliar dolar untuk membangun infrastruktur-infrastruktur yang diperlukan untuk mengoperasikan jet-jet tempur F-35 di Greenland, maka saat berhasil menguasainya, ia bisa mencabut seluruh pelarangan tersebut.
Presiden terpilih AS Donald Trump, pada 7 Januari 2025 kembali mengumumkan bahwa Greenland adalah bagian dari wilayah AS.
Pada tahun 2019, Trump untuk pertama kalinya mengatakan bahwa AS dapat membeli pulau Greenland yang merupakan wilayah Denmark