Pengiriman segala macam peralatan canggih Barat ke Israel di puncak intensifikasi genosida warga Palestina di Jalur Gaza, telah memicu kemarahan organisasi dan lembaga hak asasi manusia internasional.
Lebih dari 250 organisasi dan lembaga pembela hak asasi manusia di dunia, termasuk Human Rights Watch, dalam suratnya yang menekankan dibentuknya gencatan senjata di Jalur Gaza, mengumumkan bahwa Dewan Keamanan PBB harus memenuhi tanggung jawabnya dalam rangka membangun perdamaian dan keamanan global dengan menghentikan proses pengiriman senjata ke rezim Zionis.
Intensitas pembunuhan dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis di Jalur Gaza dalam enam bulan terakhir menjadi sangat tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat dipertahankan sehingga komunitas internasional memutuskan untuk berhenti mengirim dan menjual senjata kepada rezim ini dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 33.500 warga Palestina gugur syahid dan lebih dari 76.000 lainnya terluka akibat serangan tentara rezim Zionis di Jalur Gaza.
Sementara itu, beberapa negara Barat seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris masih terus mengirimkan senjata kepada rezim ini.
Dukungan politik dan militer dari pendukung barat Israel dalam beberapa bulan terakhir menjadi salah satu faktor yang memperburuk situasi kejahatan rezim ini di tanah Palestina dan arogansinya di kawasan, termasuk menargetkan konsulat Iran di Suriah.
Dukungan politik dan militer dari pendukung Barat Zionis dalam beberapa bulan terakhir adalah salah satu faktor yang memperburuk kejahatan rezim ini di tanah Palestina dan arogansinya di kawasan, termasuk penargetan konsulat Iran di Suriah.
Dalam surat organisasi dan lembaga hak asasi manusia, disebutkan tentang perlunya berhenti mengirim senjata ke rezim Zionis, pemboman dan blokade yang diberlakukan oleh Israel telah merampas kebutuhan warga sipil untuk bertahan hidup dan Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa organisasi hak asasi manusia dan profesor hukum dan peradilan di Jerman dan Inggris telah meminta pemerintah masing-masing melalui surat dan pernyataan terpisah untuk menghentikan proses pengiriman senjata ke rezim Zionis sesegera mungkin.
Meskipun ada permintaan masyarakat dan pengacara di Inggris dari pemerintah negara ini untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel, pemerintah Inggris menegaskan tidak akan mengubah program ekspor senjata ke Israel.
Bersamaan dengan upaya internasional untuk menghentikan genosida terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh rezim Zionis di forum-forum internasional dan tekanan terhadap rezim tersebut untuk menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, sumber-sumber Amerika juga menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan pengiriman senjata canggih ke Israel.
The Washington Post mengutip para pejabat Amerika yang mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri AS telah mengizinkan pengiriman 25 jet tempur canggih F-35 dan 1.800 bom penghancur MK 84 dan MK 82 ke Israel.
Laporan-laporan internasional telah mengidentifikasi penggunaan bom ini oleh Israel sebagai penyebab utama banyaknya korban sipil di Jalur Gaza.
Desakan negara-negara Barat pendukung Israel untuk mengirimkan senjata pemusnah massal ke Wilaya Pendudukan terjadi dalam situasi dimana Dewan Keamanan PBB baru-baru ini mengeluarkan resolusi dengan suara terbanyak mengenai penghentian segera serangan Israel di Gaza dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah ini.
Desakan besar Barat dalam mengirimkan senjata destruktif ke Israel pada saat kritis ini dianggap sebagai partisipasi nyata Barat dalam genosida besar-besaran terhadap warga Palestina di Gaza.
Hal ini terjadi ketika negara-negara Barat mengklaim bahwa mereka sedang berusaha mengirimkan bantuan kemanusiaan ke tanah Palestina, sebuah klaim yang tidak akan pernah dipercaya oleh masyarakat Palestina maupun komunitas internasional.
Menghentikan bantuan keuangan dari Barat kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dengan dalih mendukung dan memberikan bantuan intelijen kepada beberapa anggota organisasi besar dan lama ini bersama kelompok perlawanan Palestina dan penolakan Barat terhadap pembentukan sebuah gencatan senjata segera di Gaza dapat dimaknai dalam bingkai ini.
Dukungan menyeluruh terhadap kejahatan Zionis dan pemberian senjata kepada rezim ini menunjukkan standar ganda Barat dan kemunafikan mereka terhadap isu Palestina dan di bidang hak asasi manusia.
Terlepas dari semua tekanan yang ada, tidak diragukan lagi masa ini pasti akan berlalu bagi rakyat Palestina dan kawasan sekitarnya, dan jenis tindakan yang diambil oleh negara-negara dan organisasi internasional sehubungan dengan genosida ini akan dicatat dalam sejarah.