Menyinggung kemungkinan diadakannya latihan militer bersama antara Iran dan Arab Saudi, Joe Wiley, Direktur Pusat Studi Asia Barat Universitas Studi Internasional Shanghai menilai tindakan ini sebagai tanda berkurangnya dominasi dan pengaruh AS di kawasan Teluk Persia.
Baca juga: [KARIKATUR] – 70% Biaya Perang Israel ditanggung Oleh AS
“Kerja sama militer ini, setelah dimulainya kembali hubungan diplomatik antara kedua negara, merupakan tanda kemajuan lebih lanjut dalam jalur rekonsiliasi antara Tehran dan Riyadh, yang dapat mengarah pada pengurangan konflik ketegangan dan memperkuat kerja sama regional,” ujar analis politik internasional ini.
Mengenai kemungkinan latihan militer antara Iran dan Arab Saudi mungkin dilakukan di Laut Merah, Joe Wiley menambahkan,”Kerja sama ini menunjukkan perluasan gelombang rekonsiliasi antara Tehran dan Riyadh, yang bukan hanya tidak terhenti, tetapi justru semakin maju.”
Ia juga mencatat bahwa kerja sama ini dapat membantu mengurangi ketegangan di kawasan dan membuka peluang baru untuk dialog lebih lanjut.
Hal ini akan bermanfaat tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi komunitas internasional.
Baca juga: [KARIKATUR] – Kecam Keras Tindakan Israel MUI Dukung Penuh Poros Perlawanan Iran
Pakar politik internasional ini lebih lanjut menunjuk ketidakmampuan AS untuk memenuhi kewajibannya dan kegagalannya untuk menepati janji-janjinya, dengan menegaskan, “Jika latihan militer bersama antara Iran dan Arab Saudi menjadi kenyataan, hal ini menunjukkan bahwa negara-negara Asia Barat telah kehilangan kepercayaan mereka pada Washington”.