Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu (12/11/2025), “Lima belas minggu setelah eskalasi perang psikologis dan ancaman militer, hari ini kami memiliki tingkat kesiapan dalam hal konstitusi dan kekuatan militer yang belum pernah kami miliki sebelumnya.”
Presiden Venezuela mengatakan, “Karena mereka tidak dapat mengatakan bahwa Maduro memiliki senjata pemusnah massal, atau mereka tidak dapat mengatakan bahwa kami memiliki senjata biologi dan kimia tersembunyi, dan karena mereka tidak dapat mengatakan bahwa kami sedang mempersiapkan senjata nuklir, mereka menciptakan narasi yang aneh, begitu keliru sehingga runtuh dan tak seorang pun, termasuk rakyat Amerika Serikat, mempercayainya.”
Caracas telah berulang kali mengecam kehadiran militer Washington di Karibia dengan dalih memerangi narkoba sebagai provokasi dan ancaman langsung terhadap kedaulatannya.
Amerika Serikat mengklaim telah menewaskan puluhan orang dalam serangan terhadap kapal-kapal kecil dari Venezuela yang mengangkut “narkoba” dan “teroris narkotika”, tetapi belum memberikan bukti atau detail apa pun tentang identitas para penumpang kapal tersebut.
Pemerintah Maduro juga mengumumkan minggu ini pengerahan 200.000 tentara di seluruh Venezuela untuk mempertahankan diri dari “ancaman imperialis”.


