Jaringan Sahab melaporkan, media yang berafiliasi dengan oposisi Suriah mengumumkan bahwa sejumlah besar penduduk kota Aleppo di Suriah berkumpul di alun-alun Saadullah Al-Jabri untuk memprotes penculikan warga negara ini oleh kelompok teroris Tahrir al-Sham.
Setelah protes tersebut, pasukan Tahrir al-Sham menculik sejumlah perempuan yang menuntut pembebasan suami dan anggota keluarga mereka dari penjara Jolani.
Keluarga para perempuan yang diculik di provinsi Aleppo mengangkat senjata dan turun ke jalan untuk menuntut pembebasan mereka.
Para pengunjuk rasa menentang tindakan kelompok Tahrir al-Sham di Aleppo, Suriah, dan memberi waktu beberapa jam bagi Jolani untuk membebaskan perempuan yang diculik oleh pasukan kelompok tersebut.
Di saat yang sama, beberapa media juga memberitakan bentrokan antara warga Suriah dan pasukan Tahrir al-Sham.
Penguasa baru Damaskus baru-baru ini menunjuk Aboulez Saraqeb sebagai gubernur Aleppo.
Oposisi bersenjata di Suriah sejak pagi hari tanggal 27 November 2024 melancarkan kudeta menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad dari kekuasaannya.
Mereka memulai operasinya di wilayah barat laut, barat dan barat daya Aleppo dan akhirnya setelah sebelas hari mengumumkan penguasaan atas kota Damaskus, ibu kota Suriah, dan kepergian Assad dari negara ini.
Sumber media Suriah mengumumkan penunjukan Assad Hassan Al-Shibani sebagai Menteri Luar Negeri Pemerintahan Transisi Oposisi Bersenjata di Suriah.