Penjabat Menteri Luar Negeri Iran mengatakan dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia, “Kerja sama antara Tehran dan Moskow dapat menghentikan tindakan agresif rezim Zionis Israel yang membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan.”
Baca juga: [FOTO] – Potret Prosesi Jelang Pemakaman Pemimpin Hamas Haniyeh di Iran
Menurut laporan IRNA, Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dalam percakapan telepon dengan Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia berdialog dan bertukar pendapat mengenai tindakan kriminal rezim Zionis Israel dalam kesyahidan Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, dan serangan terhadap integritas wilayah dan keamanan nasional Republik Islam Iran.
Bagheri mengatakan dalam percakapan ini bahwa rezim Zionis telah melewati garis merah dengan meneror Ismail Haniyeh dan telah membahayakan perdamaian dan stabilitas regional dan internasional. Oleh karena itu, Republik Islam Iran tidak memiliki keraguan tentang hak yang melekat dan sah untuk membela diri dan melindungi integritas wilayah dan keamanan nasional.
Penjabat Menteri Luar Negeri Iran lebih lanjut berterima kasih kepada Rusia karena mendukung permintaan Iran untuk mengadakan sidang luar biasa Dewan Keamanan PBB, dan mengutuk tindakan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dalam mencegah kecaman atas teror Syahid Haniyeh di Tehran.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, sembari mengutuk teror kepala Biro Politik Gerakan Hamas dan pelanggaran kedaulatan nasional dan integritas wilayah Iran oleh rezim Israel, menekankan, Meskipun Amerika Serikat dan Eropa mencegah Dewan Keamanan mengutuk tindakan agresi ini, Rusia menyusun pernyataan dalam kerangka kelompok sahabat Piagam PBB untuk mengutuk tindakan agresi ini, yang akan segera diselesaikan dan dikeluarkan oleh PBB.
Baca juga: [VIDEO] – Netanyahu Khawatir Serangan dari Berbagai Arah Termasuk Iran
Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, dan salah satu pengawalnya tewas pada hari Rabu (31/7) dini hari ketika kediaman mereka di Tehran diserang.