Amerika Serikat adalah negara mata-mata terbesar di dunia dengan jaringan intelijen terluas. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan hal ini pada sebuah pengarahan pada hari Senin.
Wang Wenbin juga mencatat bahwa “Badan Keamanan Nasional AS meninjau pesan teks dan menyadap panggilan telepon, termasuk dari pejabat tinggi di Jerman, Prancis, Norwegia, Swedia, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya.”
Pada awal Februari, pihak berwenang AS mendeteksi sebuah balon China di atas daratan pada ketinggian di atas parameter standar untuk lalu lintas udara komersial. Namun, itu tidak menimbulkan ancaman bagi orang-orang di lapangan.
Pada tanggal 4 Februari, angkatan bersenjata AS menembak jatuh “balon pengintai” ini di dalam wilayah udara nasional. Balon itu menurut Pentagon terlibat dalam pengumpulan informasi penting. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda kunjungan ke China sehubungan dengan insiden ini.
Kementerian Luar Negeri China memprotes serangan dan fitnah dari Washington. Beijing menjelaskan bahwa penyelidikan meteorologi China berakhir di wilayah udara AS secara tidak sengaja.