Seorang mantan pejabat senior di kantor Menteri Pertahanan rezim Zionis mengakui kepada otoritas Amerika tentang aksi pembunuhan jurnalis Palestina, Shireen Abu Akleh oleh tentara Israel tahun lalu.
Reporter berita al -Jazeera Qatar, Shireen Abu Akleh ditembak mati oleh tentara rezim Zionis pada Rabu, 9 Mei 2022.
Menurut Al-Jazeera, seorang mantan pejabat senior di kantor Menteri Pertahanan Rezim Zionis, yang namanya tidak ingin diumumkan hari Jumat (19/5/2023) mengatakan kepada mitranya di AS bahwa pembunuhan Abu Akleh adalah sebuah kesalahan, dan rezim Israel tidak bersedia mengumumkannya secara resmi.
Dalam hal ini, penyelidik swasta Inggris Chris Cab Smith dalam kasus jurnalis James Miller yang terbunuh oleh tentara rezim Zionis di Gaza, kepada Al Jazeera mengatakan, “Peluru yang menargetkan Abu Akleh bukan kebetulan, tapi memang disengaja,”.
Wakil juru bicara kementerian luar negeri AS juga mengatakan kepada wartawan bahwa aksi penembakan yang dilakukan tentara Israel mungkin merupakan penyebab kematian Abu Akleh.
Shirin Abu Akleh ditembak tentara rezim Zionis di saat sefang bertugas dilengkapi dengan rompi anti peluru dan helm jurnalis, dan tidak ada pejuang Palestina yang berada dekatnya. Selain itu, tentara Israel menembak Abu Akleh dengan jarak sekitar dua ratus meter.
Shireen Abu Akleh bukan korban pertama kali aksi penembakkan yang dilakukan secara sengaja oleh tentara Israel terhadap para jurnalis. Sejak tahun 2000, rezim Zionis telah membunuh 45 jurnalis.