Purna Warta – Muhammad Abdel Salam selaku juru bicara resmi Ansarallah, menegaskan bahwa Zionisme berdarah merupakan ancaman bagi kawasan dan memperluas lingkaran konflik.
Abdul Salam menjelaskan dalam cuitannya di platform (x), hari Selasa (31/10), bahwa pembantaian musuh Israel terhadap rakyat Gaza adalah kejahatan besar yang tidak bisa didiamkan oleh umat Islam atau siapa pun yang memiliki rasa kemanusiaan.
Ia menjelaskan bahwa adalah kepentingan negara-negara Arab untuk memenangkan Gaza dengan cara apa pun, kegagalan dalam hal ini akan memiliki dampak yang serius.
Sebelumnya, Anggota biro politik Gerakan Ansarallah Yaman, Muhammad Al-Bukhaiti, mengatakan bahwa negaranya memiliki beberapa opsi dalam perangnya melawan Israel, menegaskan bahwa jika AS atau Israel melakukan kebodohan maka Sana’a tidak akan segan-segan membalasnya.
Bukhaiti menekankan bahwa pertaruhan harus memilih poros perlawanan dan bangsa Arab, bukan pada Arab Saudi dan UEA. Ia mengatakan bahwa kedua negara itu menolak untuk memberikan dukungan ke Yaman.
Zionis Israel melakukan pembantaian mengerikan terbaru pada hari Selasa dengan menyasar lingkungan pemukiman di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Palestina mengakibatkan 100 orang syahid dan 400 orang luka-luka yang dilarikan ke rumah sakit Indonesia, sementara puluhan lainnya masih berada di bawah reruntuhan.