Pemilu pada bulan Mei dapat membuat mantan perdana menteri Inggris Boris Johnson kembali menjabat pada Natal mendatang. Mantan sekretaris budaya Nadine Dorries mengatakannya kepada Express. Dorries masih menjadi salah satu pendukung setia Johnson bahkan setelah ia digulingkan dari Downing Street pada bulan Juli.
Saya pikir ada kemungkinan jika jajak pendapat terus menurun pada saat ini tahun depan kita akan melihat Boris Johnson kembali di Downing Street,” kata Dorries kepada surat kabar Inggris itu pada hari Senin.
Dorries beralasan bahwa popularitas rendah Perdana Menteri Rishi Sunak, ditambah dengan prospek kekalahan dalam pemilihan lokal pada Mei, akan membuat anggota parlemen Konservatif menyadari bahwa mereka berutang karir politik mereka kepada Johnson, yang pada 2019 mengarahkan partai ke mayoritas terbesar sejak 1987 di bawah Margaret Thatcher.
“Banyak orang yang anti-Boris menyadari bahwa mereka bukan apa-apa tanpa kursi mereka,” lanjutnya. “Mereka tidak memiliki suara, tidak ada yang tertarik dengan apa yang akan mereka katakan, bahkan di pusat pekerjaan.”
Johnson mengundurkan diri pada Juli setelah berbulan-bulan skandal yang berpusat pada pelanggaran aturan lockdown virus corona yang dilakukannya sendiri.
Sementara gelombang pengunduran diri dalam kabinetnya sendiri membantu mendorong Johnson keluar, penggantinya – Liz Truss diikuti oleh Rishi Sunak, tidak berbuat banyak untuk membangkitkan kembali popularitas partai di kalangan pemilih.