Reuters melaporkan pada hari Rabu bahwa pemerintah AS mengatakan kepada pemerintah Kiev tentang bantuan tak terbatas untuk Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.
Mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, kantor berita itu mengatakan bahwa “pemerintah telah memberi tahu pemerintah Ukraina bahwa sumber daya AS tidak terbatas”.
“Semua orang mengerti bahwa ini harus diakhiri pada titik tertentu. Dan kami semua ingin melihatnya berakhir secepat mungkin,” kata sumber itu kepada Reuters.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson mengatakan kepada kantor berita itu bahwa Amerika sangat menyadari apa yang dipertaruhkan sehubungan dengan kemungkinan pemotongan bantuan ke Ukraina, dan bahwa konflik itu adalah masalah “kebebasan dan kemerdekaan” bagi orang Ukraina.
“Dukungan Amerika untuk Ukraina tercermin dalam dukungan bipartisan yang kuat yang diterima di kedua majelis Kongres soal bantuan Ukraina.”
Pada 20 Februari, Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kiev di mana dia mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 450 juta dolar yang akan segera diterima Ukraina.
Dukungan militer baru ini memerlukan pengiriman amunisi artileri, sistem anti-tank, dan radar pengawasan udara.
Presiden menggarisbawahi bahwa tujuan kunjungannya adalah untuk membuktikan bahwa pemerintahannya masih bersikukuh mendukung Ukraina.