Presiden Rusia menandatangani dekrit untuk menyita aset negara-negara tak bersahabat sebagai balasan atas penyitaan properti Rusia di luar negeri.
Kantor berita TASS, Rabu (26/4/2023) melaporkan, Vladimir Putin, menandatangani sebuah dekrit yang memungkinkan Rusia, membalas penyitaan aset pemerintah, perusahaan dan warga negara itu di luar negeri.
Berdasarkan dekrit yang ditandatangani Putin, pada hari Selasa, Rusia, akan mengawasi aset negara-negara tidak bersahabat, dan menyerahkannya kepada kurator pemerintah, sebagai langkah balasan atas penyitaan aset Rusia.
Menurut keterangan TASS, kurator pemerintah Rusia akan melakukan pengawasan aset negara-negara tak bersahabat itu secara sementara, dengan maksud menghadapi ancaman terhadap Rusia, dalam masalah ekonomi, energi, dan bidang lain.
Badan Federal Rusia untuk urusan Manajemen Properti Negara (Rosimushchestvo) akan bertugas mengawasi, dan mengelola aset negara-negara tak bersahabat ini.
Instruksi Presiden Rusia tersebut dikeluarkan untuk membalas langkah-langkah yang dilambil Amerika Serikat, dan sekutu-sekutunya terhadap aset negara ini di luar negeri.
Negara-negara Barat dengan dalih perang Ukraina, selain menjatuhkan sanksi luar biasa terhadap Rusia, juga melakukan penyitaan aset negara ini di luar negeri.