Seorang profesor di Institut Studi Timur Tengah Universitas Studi Internasional Shanghai, percaya bahwa Washington khawatir status internasional Amerika Serikat akan digantikan oleh China, dan oleh karena itu mereka mengadopsi sikap konfrontatif terhadap Beijing.
Ia menambahkan bahwa konfrontasi AS-Tiongkok dapat menimbulkan dampak negatif yang serius bagi komunitas internasional.
“Amerika Serikat harus melihat perkembangan negara lain secara lebih rasional. Daripada mengkhawatirkan status internasionalnya tergantikan, lebih baik melakukan lebih banyak hal yang bermanfaat bagi masyarakat negaranya sendiri dan dunia. Negara seperti itu lebih mungkin untuk diakui dan dipuji oleh komunitas internasional,” ujarnya.
Dalam wawancaranya dengan MNA, Pakar politik itu mengatakan bahwa peningkatan ketegangan antara China-Amerika telah terjadi sejak pemerintahan Trump.
Terus terang, hubungan antara Amerika Serikat dan China menjadi sulit sejak pemerintahan Trump. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara dengan pengaruh internasional paling besar ini berada dalam konfrontasi yang relatif jelas. Oleh karena itu, saya yakin Washington memiliki beberapa rencana untuk China,” katanya.
Baru-baru ini, ketegangan antara AS dan China semakin meningkat setelah kunjungan provokatif ke Taiwan oleh Nancy Pelosi, juru bicara Dewan Perwakilan Rakyat AS, pada bulan Agustus. Hal itu mendorong latihan militer skala besar China di sekitar wilayah pulau serta deklarasi oleh Presiden AS Joe Biden untuk mempertahankan Taiwan.
Kunjungannya membuat marah China, yang memiliki kedaulatan atas China Taipei yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut. China telah secara terbuka menyatakan bahwa suatu hari nanti akan diambil paksa, jika perlu.
Di bawah kebijakan “satu China”, hampir semua negara di dunia, termasuk AS, mengakui kedaulatan Beijing atas China Taipei.
Washington, bagaimanapun, terlibat dalam kontak langsung dengan pemerintah separatis di Taipei, yang melanggar kebijakannya sendiri. AS juga memasok Taipei dengan persenjataan dalam jumlah besar.
Baru-baru ini, Jenderal Mike Minihan, kepala Komando Mobilitas Udara, mengirim memo kepada para perwira dibawah komandonya, yang memprediksi bahwa Amerika Serikat akan berperang dengan China dalam dua tahun mendatang, dan memberitahu mereka untuk bersiap-siap membidik sasaran dengan tepat.