Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, dukungan media total Amerika Serikat, atas Perdana Menteri Rezim Zionis, untuk menyalahkan orang lain atas kejahatan mengerikan terhadap warga sipil Palestina, di rumah sakit Gaza, tak akan bisa membersihkan reputasi rusak PM Israel.
Hossein Amir Abdollahian, Kamis (19/10/2023) sebelum meninggalkan Jeddah menuturkan, “Dalam pertemuan Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam, OKI, semua negara sepakat untuk menghentikan segera kejahatan perang Rezim Zionis terhadap penduduk Gaza dan Tepi Barat.”
Ia menambahkan, “Selain itu Menlu negara-negara OKI, juga sepakat bahwa para pemain politik berpengaruh, dan kekuatan-kekuatan dunia tidak boleh diam menyaksikan pembunuhan perempuan, anak-anak serta warga sipil, dan segera bertindak.”
Abdollahian melanjutkan, “Presiden AS dalam lawatan ke Palestina pendudukan, mengaku mencapai kesepakatan untuk mengirim 20 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Ini sungguh menggelikan, Presiden AS berbicara seperti ini soal pengiriman 20 truk bantuan ke Gaza, yang sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, demi melindungi seorang penjahat.”
Menurut Menlu Iran, sebuah kekhawatiran mendalam muncul di antara peserta pertemuan Komite Eksekutif OKI, yaitu tentang kemungkinan meluasnya perang Gaza, dan jika melihat kondisi yang ada, hal ini tidak bisa dihindarkan, kapan pun bisa terjadi. Bisa meledak, dan keluar kontrol kapan saja.
“Kami berharap kejahatan-kejahatan perang Rezim Zionis, terhadap Jalur Gaza, dapat segera dihentikan,” imbuh Abdollahian.
“Semua Menlu OKI menilai klaim Rezim Zionis dan AS, bahwa rumah sakit Gaza, diserang oleh Jihad Islam, atau kelompok perlawanan lain, adalah klaim konyol.
Tidak ada seorang pun yang percaya serangan ini dilakukan perlawanan yang selalu melindungi keamanan, perempuan, dan anak-anak dalam situasi paling sulit sekalipun,” pungkasnya.