Arab Saudi menolak bergabung dengan BRICS lantaran sedang melakukan kesepakatan bisnis dengan Amerika Serikat (AS).
Kerajaan Arab Saudi enggan bergabung dengan BRICS karena mereka membutuhkan dukungan AS dan negara-negara Barat lainnya untuk memenuhi misi dan visi 2030.
Baca juga: [KARIKATUR] – Nanoteknologi Iran Mendunia
Mengakhiri ketergantungan pada AS hanya akan menghambat prospek keuangannya dan menyebabkan stagnasi ekonomi.
Oleh karena itu, Arab Saudi akan menginvestasikan USD600 miliar atau setara Rp9.800 triliun di AS selama empat tahun ke depan.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump bahwa Kerajaan Arab Saudi ingin menginvestasikan dan memperluas perdagangan.
MBS mengatakan bahwa investasi ini akan menciptakan kemakmuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Arab Saudi dan AS. Namun, kerajaan tidak merinci di sektor mana dana ratusan ribu triliun itu akan diinvestasikan.
Mereka tidak menjelaskan apakah dana tersebut akan diinvestasikan di sektor swasta atau publik dan hanya memberikan sedikit atau bahkan tidak memberikan informasi mengenai bagaimana dana tersebut akan digunakan.
Investasi AS diawasi secara ketat oleh BRICS karena menginginkan Arab Saudi untuk bergabung dengan kelompok ini.
Putra Mahkota Arab Saudi mengungkapkan investasi tersebut dapat meningkat jika ada lebih banyak peluang yang muncul.
Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Arab Saudi terbuka untuk lebih banyak investasi dan bertujuan untuk mendiversifikasi uang di berbagai sektor.
“Investasi ini dapat meningkat lebih jauh jika ada peluang tambahan,” ujar MBS dilansir dari Watcher Guru, Selasa