Sebuah laporan media Amerika mengatakan bahwa Arab Saudi telah menjadi “ibukota narkoba” di Timur Tengah, dan tujuan utama obat-obatan terlarang serta narkotika di kawasan.
Pengungkapan itu dibuat dalam laporan CNNsetelah pihak berwenang Saudi mengumumkan penyitaan obat-obatan terlarang terbesar dalam sejarah negara itu dengan menemukan hampir 47 juta pil amfetamin dalam pengiriman tepung di sebuah gudang di Riyadh.
“Rekor penyitaan menunjukkan apa yang dikatakan para ahli sebagai peran Arab Saudi yang berkembang sebagai ibu kota narkoba di Timur Tengah, mendorong permintaan dan menjadi tujuan utama penyelundup,” kata laporan itu.
“Kerajaan adalah salah satu tujuan regional terbesar dan paling menguntungkan untuk narkoba, dan status itu semakin meningkat.”
Pihak berwenang Saudi tidak menyebutkan nama dan jenis obat yang disita dan asalnya. Tetapi sebelumnya, Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan mengatakan bahwa “laporan penyitaan amfetamin dari negara-negara di Timur Tengah terus merujuk terutama pada tablet yang mengandung Logo Captagon.”