Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Rezim Zionis sebelum pembentukan kabinet menyatakan bahwa normalisasi hubungan dengan Arab Saudi adalah titik akhir dari konflik antara Arab dan Israel.
Surat kabar ekonomi berbahasa Ibrani, Globes mengumumkan bahwa Arab Saudi, Mesir dan rezim Zionis sedang mempelajari proyek bersama untuk memasok gas ke Arab Saudi, yang diambil Tel Aviv dari ladang Mediterania melalui Kairo.
Menurut laporan tersebut, proyek tersebut meliputi pembangunan pipa gas yang membentang dari Teluk Aqaba hingga Arab Saudi.
Proyek gas ini untuk menutupi kebutuhan energi proyek ambisius Mohammed bin Salman, Kota Neom dan proyek pariwisata lainnya di sepanjang Laut Merah dan Teluk Aqaba.
Pakar politik menilai, meski rencana rezim Zionis memasok gas ke Arab Saudi masih dalam tahap awal, namun bisa menghangatkan hubungan ekonomi antara Riyadh dan Tel Aviv, apalagi setelah keluarnya berita izin turis Israel memasuki pulau Tiran dan Sanafir.
Surat kabar The Globes baru-baru ini mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa Arab Saudi berencana untuk mengambilalih dua pulau Tiran dan Sanafir yang dibelinya dari Mesir dan mengubahnya menjadi pusat wisata, membangun banyak hotel dan kasino untuk menerima turis asing, terutama dari rezim zionis.
Netanyahu sebelumnya telah berjanji untuk menjalin hubungan resmi dengan Arab Saudi dan meminta Amerika untuk memperkuat komitmennya terhadap Arab Saudi.