Mantan perdana menteri Israel menepis kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran oleh rezim, dengan mengatakan bahwa gagasan seperti itu “omong kosong.”
Ehud Olmert membuat pernyataan dalam wawancara pada hari Senin, dengan berita Channel 12 Israel, di mana ia mencemooh gagasan bahwa Tel Aviv akan menghancurkan fasilitas nuklir Iran melalui serangan militer.
Olmert menekankan bahwa gagasan seperti itu akan menjadi “omong kosong” murni, dan menambahkan, “Arogansi yang tidak perlu menunjukkan kelemahan, bukan kekuatan.”
Pernyataan terakhir Olmert menggemakan pernyataan sebelumnya dalam sebuah opini yang diterbitkan di situs Haaretz, di mana ia menegaskan bahwa Israel tidak memiliki kemampuan militer konvensional yang memungkinkan untuk menyerang dan secara permanen menghilangkan fasilitas nuklir Iran seperti yang terjadi di Irak pada tahun 1981 dan Suriah pada tahun 2007.
Israel tidak pernah berhenti mengiklankan ancaman “aksi militer” terhadap Iran dan menuduh Republik Islam berusaha untuk memperoleh kemampuan militer non-konvensional.
Pada 3 Januari, menteri luar negeri Iran mengecam pernyataan anti-Iran oleh menteri luar negeri Israel Yair Lapid, mengatakan bahwa Republik Islam akan membela kepentingannya dengan kekuatan.
Amir-Abdollahian melalui Twitter mengatakan bahwa pernyataan tidak masuk akal yang dibuat oleh “rezim Israel palsu terhadap bangsa Iran yang besar” adalah mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.
“Kami akan membela hak, kepentingan, dan kemajuan bangsa dengan kekuatan dan kebijaksanaan,” kata menteri luar negeri Iran, seraya menambahkan, “Zionisme di masa depan tidak memiliki tempat di dunia.”
Jenderal Iran, pada bagiannya, dengan tegas memperingatkan Tel Aviv pada beberapa kesempatan tentang petualangan apa pun terhadap negara itu, dan menjanjikan tanggapan yang menghancurkan terhadap serangan apa pun.