Sebuah laporan media Yaman mengungkap bahwa Arab Saudi, yang telah melancarkan perang yang menghancurkan Yaman selama lebih dari tujuh tahun, berencana untuk mencaplok sejumlah provinsi utama Yaman.
Menurut laporan terbaru oleh Crater Sky, seorang pejabat Saudi mengadakan pertemuan dengan komite yang terdiri dari sejumlah orang dari provinsi Hadhramaut, Shabwah, al-Mahrah, dan Abyan di Yaman, untuk mengumumkan bahwa kerajaan telah membuat keputusan untuk memberikan orang-orang di provinsi itu hak menentukan nasib sendiri sehingga mereka dapat bergabung dengan Arab Saudi.
Situs web yang berbasis di Aden itu melaporkan bahwa selama pertemuan tersebut, pejabat Saudi juga mengumumkan bahwa keputusan tidak akan dibatalkan.
Pejabat itu juga menyebut provinsi Yaman, yang kaya akan sumber daya alam, sebagai “Arab Selatan Arab Saudi.”
Menurut laporan itu, keputusan kerajaan ini adalah sebagai bagian dari rencananya untuk memiliki akses ke Samudra Hindia.
Arab Saudi melancarkan perang yang menghancurkan di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya, dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS serta negara-negara Barat lainnya.
Tujuannya adalah untuk memasang kembali rezim Abd Rabbuh Mansur Hadi yang bersahabat dengan Riyadh dan menghancurkan gerakan perlawanan Ansarullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan fungsional di Yaman.
Koalisi sejauh ini gagal memenuhi tujuannya, namun perang telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.