Universitas Al Azhar Mesir menyeru seluruh umat Islam dunia untuk memboikot produk-produk Swedia dan Denmark.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Rabu (26/7/2023), Al Azhar Mesir merespon pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark, serta menuntut boikot produk-produk kedua negara itu.
Dikutip kantor berita Anadolu, Universitas Al Azhar Mesir menyebut para pelaku pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark sebagai teroris dan penjahat.
“Dalam rangka membela Al Quran, hukuman berat harus dijatuhkan supaya aksi-aksi rasis terhadap Islam dan Muslim ini dapat dihentikan,” katanya.
Pada saat yang sama, Al Azhar Mesir juga mendesak agar penghinaan terhadap simbol-simbol agama dianggap sebagai kejahatan oleh masyarakat internasional.
Al Azhar mengumumkan, “Kami mengecam keras sikap pemerintah Swedia dan Denmark dalam mengambil keputusan-keputusan yang membuka jalan bagi kebijakan permusuhan serta rasis terhadap Islam dan Muslim.”
Dalam beberapa hari terakhir Al Quran kembali dibakar di Swedia dan Denmark oleh kelompok serta orang-orang ekstrem yang dilindungi polisi kedua negara itu. Aksi-aksi tersebut mendapat kecaman luas dari negara-neSerbia, sebagai anggota peninjau Gerakan Non Blok, memiliki hubungan dan kerja sama yang baik dengan negara-negara anggota gerakan ini, termasuk Republik Islam Iran, dan kedua negara ingin memperluas hubungan dan kerja sama bilateral di berbagai bidang, terutama budaya dan ekonomi, selama satu dekade terakhir.
Kunjungan pejabat Iran dan Serbia antara Tehran dan Beograd meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kunjungan Menteri Luar Negeri Serbia ke Tehran pada April 2021 dan kunjungan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian ke Beograd, serta pertemuan dengan pertemuan Presiden dan Menlu Serbia pada Desember 2022.
Pada Mei 2022, Presiden Iran dan Serbia juga melakukan kontak telepon dan menyerukan peningkatan interaksi dan level hubungan bilateral dan kerja sama antara Tehran dan Beograd.
Namun, terlepas dari kapasitas ekonomi Iran dan posisi Serbia yang menguntungkan di Eropa, jumlah pertukaran perdagangan antara kedua belah pihak tidak meningkat ke level yang sama dengan hubungan politik yang baik antara kedua negara. Di beberapa sektor, karena sanksi dan penyebaran Virus Corona, juga menurun.
Misalnya, pada tahun 2020, Iran mengekspor sekitar 16 juta dolar barang ke Serbia, dan negara ini mengekspor 7 juta dolar barang ke Iran, sementara volume hubungan bisnis kedua belah pihak mencapai 200 juta dolar per tahun pada 2018.
Meskipun demikian, komitmen kedua negara untuk memperkuat interaksi ekonomi sekali lagi memperluas tren hubungan perdagangan antara Iran dan Serbia. Menurut laporan Kamar Dagang Serbia, nilai total pertukaran perdagangan antara kedua negara dan nilai ekspor Iran ke Serbia pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 masing-masing tumbuh sebesar 115,2 dan 187,6 persen.
gara Arab dan Muslim, termasuk dari Al Azhar, Mesir.