Purna Warta – Jet-jet tempur rezim Zionis Israel meluncurkan beragam jenis rudal dan menjatuhkan bom ke arah perumahan warga Palestina selama agresinya ke Jalur Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
70% korban serangan pasukan Zionis adalah perempuan dan anak-anak. Militer Israel dengan sengaja menyerang 142 pusat kesehatan dan menutup 23 rumah sakit dan 53 pusat kesehatan.
312 tenaga medis gugur syahid akibat serangan Israel, dan 106 jurnalis juga menjadi korban serangan brutal militer rezim Zionis di Gaza.
Anak-anak Palestina tampak berdiri di samping bom yang belum meledak yang dijatuhkan oleh pesawat tempur F-16 Israel di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada awal tahun baru 2024.
Seorang pria Palestina juga tampak membawa jenazah seorang anak setelah ditemukan dari reruntuhan bangunan menyusul serangan Israel di daerah Zawayda di Gaza tengah pada 30 Desember 2023.
Warga Palestina yang mengungsi di kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza selatan juga dalam kondisi memprihatinkan.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza memperingatkan risiko kelaparan bagi 1,9 juta pengungsi yang membutuhkan air, makanan dan obat-obatan.
“50.000 wanita hamil yang berlindung di pusat-pusat penampungan menderita kekurangan gizi dan lebih dari 900 ribu anak-anak menderita flu yang parah, dan mereka menghadapi kelaparan,” kata pernyataan Kemenkes Palestina di Gaza.
Rezim Zionis melancarkan serangan habis-habisan ke Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023 untuk membalas dan mengkompensasi kekalahannya dalam operasi Badai al-Aqsa yang dilancarkan kelompok perlawanan Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan, jumlah korban jiwa akibat agresi militer rezim Zionis Israel di berbagai wilayah Gaza hingga saat ini mencapai 22.722 orang, sementara korban terluka sebanyak 58.166 orang.
Agresi militer rezim Zionis ke Gaza menuai kecaman luas masyarakat dunia dan kawasan, namun sejauh ini organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, belum mampu menghentikan serangan Israel.