Purna Warta — Dalam Mazhab Ahlus Sunnah, apa yang dilakukan oleh sahabat merupakan sebuah hujjah yang mana bisa juga dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Salah satu yang dilakukan oleh sahabat Nabi adalah bertawasul.
Bukti Sahabat Bertawasul
Asqalani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan bahwa pernah daerah Arab Saudi yakni sekitar Kabah dilanda kekeringan yang dahsyat yang mana jika berlanjut muslimin pada waktu itu akan binasa.
Setelah itu datanglah Bilal bin Haritsah ke pusara Rasulullah saw dan berkata, “Umatmu telah binasa. Mintalah pada Allah swt supaya hujan penuh rahmat-Nya turun.
Lalu Rasulullah saw datang di alam mimpi Bilal bahwa hujan akan segera turun. (Fathul Bari, jild 2, hal 412)
Dari sini kita mengetahui bahwa sahabat Baginda Nabi saw, Bilal pun bertawasul kepada Baginda Nabi di pusara beliau untuk meminta hujan.
Jadi jika ada yang menganggap bahwa tawasulan itu syirik dan dilarang maka itu adalah kesalahan terbesar. Seharusnya mereka tidak mengharamkan apa yang dihalalkan Allah swt dan menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah swt.
Janganlah mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah dan janganlah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah swt. Tawasulan itu dibolehkan. Para sahabat pun bertawasul.